Kepemimpinan atau Leadership berasal dari kata “pimpin” yang
berarti tuntun, bina, atau bimbing. Dengan demikian, kepemimpinan merupakan hal
yang berhubungan dengan proses menggerakan, memberikan panutan, membina,
membimbing, menunjukkan arah jalan kedepan yang lebuh baik, memberi contoh
keteladanan, mengambil resiko, mempengaruhi dan menyakinkan orang lain.
Menurut William G. Scott pada tahun 1962, beliau
pernah berbicara mengenai arti kepemimpinan yaitu “Kepemimpinan
adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di
dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.” Dalam hal ini
dimaksudkan bahwa kepemimpinan selalu menyangkut dalam hal mempengaruhi orang
lain demi tercapainya suatu tujuan yang baik. Seorang pemimpin dituntut
memiliki tanggung jawab yang besar dan mampu menunjukkan jalan yang baik atau
benar, namun dapat pula dituntut untuk memimpin suatu pekerjaan atau
suatu organisasi.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa untuk dapat
mengembangkan gaya kepemimpinan situasional ini, seseorang perlu memiliki tiga
kemampuan khusus yakni :
- Kemampuan analitis (analytical skills) yakni kemampuan untuk menilai tingkat pengalaman dan motivasi bawahan dalam melaksanakan tugas.
- Kemampuan untuk fleksibel (flexibility atau adaptability skills) yaitu kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang paling tepat berdasarkan analisa terhadap situasi.
- Kemampuan berkomunikasi (communication skills) yakni kemampuan untuk menjelaskan kepada bawahan tentang perubahan gaya kepemimpinan yang kita terapkan.
Ketiga kemampuan di atas sangat dibutuhkan bagi seorang
pemimpin, sebab seorang pemimpin harus dapat melaksanakan tiga peran utamanya
yakni peran interpersonal, peran pengolah informasi (information processing),
serta peran pengambilan keputusan (decision making) (Gordon, 1996 : 314-315).
Peran pertama meliputi :
- Peran Figurehead adalah Sebagai simbol dari organisasi
- Leader adalah Berinteraksi dengan bawahan, memotivasi dan mengembangkannya
- Liaison Menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap informasi untuk kepentingan organisasi.
Sedangkan peran kedua terdiri dari 3 peran juga yakni :
- Monitior adalah Memimpin rapat dengan bawahan, mengawasi publikasi perusahaan, atau berpartisipasi dalam suatu kepanitiaan.
- Disseminator adalah Menyampaikan informasi, nilai – nilai baru dan fakta kepada bawahan.
- Spokeman adalah Juru bicara atau memberikan informasi kepada orang – orang di luar organisasinya.
Peran ketiga terdiri dari 4 peran yaitu :
- Enterpreneur adalah Mendesain perubahan dan pengembangan dalam organisasi.
- Disturbance Handler adalah Mampu mengatasi masalah terutama ketika organisasi sedang dalam keadaan menurun.
- Resources Allocator adalah Mengawasi alokasi sumber daya manusia, materi, uang dan waktu dengan melakukan penjadwalan, memprogram tugas – tugas bawahan, dan mengesahkan setiap keputusan.
Negotiator Melakukan perundingan dan tawar – menawar.
Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan ( 1996 : 156 )
mengemukakan 3 macam peran pemimpin yang disebut dengan 3A, yakni :
- Alighting adalah Menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya.
- Aligning adalah Menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi sehingga setiap orang menuju ke arah yang sama.
- Allowing adalah Memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan mengubah cara kerja mereka.
Hubungan Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
Menurut saya jika seorang pemimpin mempunyai jiwa
viisoner yang baik, berwibawa, jujur serta bertanggung jawab maka akan
sangat berpengaruh dan bisa mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang
didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing dan member panutan ke
arah jalan yang lebih baik lagi tentu akan membawa imbas positif bagi para
pengikutnya dalam hal ini terhadap kinerja karyawan dilapangan. Karena jatuh
bangun kita tergantung pada pemimpin. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin
dengan baik, tidak adanya keterbukaan dan tanggung jawab yang nyata (riil).
Dipastikan untuk kedepanya berimbas negatif terhadap kinerja karyawan. Oleh
karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Jika saja Indonesia
memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena
jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut
mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah
pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung
kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang
dipimpin.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang
pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya.
Maka jika ingin menjadi pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain,
pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan
efektif sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan bagus, kokoh, megah, karena
ada pondasinya. Maka sibuk memikirkan membangun umat, membangun masyarakat,
merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak diawali dengan diri sendiri.
Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi mengendalikan orang
lain tanpa mengendalikan diri.
Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki
keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan
hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang
berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut
pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,
keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang
mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang
akan diterapkan.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang
pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan
pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya
sebelum sibuk memperbaiki orang lain.
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan
dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri
seseorang.Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside
out).
0 comments:
Post a Comment