Penalaran adalah proses
berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik)
yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan
yang sejenis juga akan terbentuk proposisi –
proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,
orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif.
Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif
adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses
penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara
deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus
atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut
dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Contoh :
Semua hewan pasti makan (premis mayor)
Kambing adalah hewan (premis minor)
Jadi : Kambing akan makan (konklusi
Penalaran Induktif
Penalaran Induktif adalah proses yang berpangkal
dari peristiwa yang khusus yang dihasilkan berdasarkan hasil pengamatan empirik
dan menghasilkan suatu kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat umum.
Contoh :
Premis 1: Kerbau punya mata.
Premis 2: Anjing punya mata.
Premis 3: Kucing punya
mata
Konklusi : Setiap hewan punya mata
Macam-Macam Penalaran Deduktif
Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan
secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah
konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3
buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Contoh :
Premis 1: Semua makhluk
hidup pasti mati
Premis 2: Komodo adalah
hewan yang dilindungi.
Konklusi : Komodo pasti akan mati
Jenis-jenis Silogisme
a. Silogisme
Katagorial
b. Silogisme Hipotetik
c. Silogisme Alternative
d. Entimen
e. Silogisme Disjungtif
b. Silogisme Hipotetik
c. Silogisme Alternative
d. Entimen
e. Silogisme Disjungtif
Macam-Macam Penalaran Induktif
Generalisasi
Generalisasi adalah
pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang
diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam
pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data
statistik, dan lain-lain.
Contoh :
Premis 1 : Jika ada udara, manusia akan hidup.
Premis 2 : Jika ada udara, hewan akan hidup.
Premis 3 : Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Konklusi : Jika
ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Analogi
Dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang
menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu
proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang
telah ada.
Contoh :
Untuk menjadi seorang pemain bola yang professional
atau berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Begitu juga dengan
seorang doktor untuk dapat menjadi doktor yang professional dibutuhkan
pembelajaran atau penelitian yang rajin yang rajin dan ulet. Oleh karena itu
untuk menjadi seorang pemain bola maupun seorang doktor diperlukan latihan atau
pembelajaran.
Jenis-jenis Analogi
a. Analogi Induktif
b. Analogi Deklaratif
0 comments:
Post a Comment